Monday, August 22, 2011

Tiada daya upaya melainkan dengan izin NYA - 5

Seawal pagi aku sudah terpacak di depan graduate school atau panggilan singkatnya GRI, rumah ke dua ku yang menjadi tempat kegemaran ku study setelah hampir tiga tahun di sini. Aku memang suka datang awal kerana senang mendapat parking yang dekat dengan building GRI. Aku mentelaah sementara menanti bank di buka pada hari itu. Melihat jam sudah menunjukkan 9.45pagi aku bingkas bangun dari kerusi dan mengambil segala yang perlu lalu segera meninggalkan GRI. Jarak antara GRI dengan bank cuma dalam 10 minit berjalan kaki, mengikut langkah kaki ku yang tak berapa panjang dan tak berapa laju. Aku mengingatkan diriku agar banyak2 bersabar dalam menangani hal ini, "jangan naik angin" degus hatiku pada diriku sendiri. Aku menarik nafas panjang dan meneruskan langkah. Sampai di bank, seperti jangkaan ku, orang belum beratur panjang sebab masih awal.

Sampai giliran ku ke kaunter, aku menghulur kad bank dan memaklumkan staff yang kelihatan sangat muda, bahawa kad tersebut telah di block. Aku menjeling pada staff senior yang sedang tekun menjalankan tugas di meja beliau, ku katakan senior sebab sangat ketara tua nya dari staff yang sedang melayani ku di kaunter. Staff muda tersebut terus mencapai telefon dan call security department yang berpusat entah di mana, di head ofiice barangkali tapi tidak ku ketahui di mana. Ahhh biarlah di mana, janji settle problem ku. Lama juga beliau bercakap di talian, kemudian beralih pandangan pada ku dan bertanya kan passport ku. Ku hulurkan padanya seperti diminta. Kemudian dia meneruskan cakap ditalian yang tidak ku tahu butir bicaranya. Aku sabar menanti. Staff tua tadi terpaksa membuka satu lagi kaunter kerana orang sudah mula ramai Q, sedangkan staff muda masih belum settle dengan ku.

staff muda bertanya dari mana datangnya duit yang ada dalam akaun ku. Aik... nak jer aku jawab "saya jual dadah" tapi, sabar2... aku jawab "got it from families". Dia bercakap lagi ditalian memaklumkan jawapan ku kepada hamba Allah di sebelah talian. Kemudian dia berkata lagi, "we need the statement to prove where it from" Aku mula geram. Dari mana nak datangnya statement kalau duit itu ditransfer dari sebelah sana dunia. Aku kata tiada statement. Jawabnya "if you cant prove a statement, we cant do anything" Aku menjawab dengan nada tegas "how can i prove a statement if it was transfer from my back home, the statement is there, not here" Staff tersebut menjawab "then you need to ask your famili to email or fax you the statement and bring it here to prove" Aku bertanya "will you accept it from the email or fax, it wont be the original" Staff muda tersebut menjawab "we maybe can accept it, i cannot guarantee you". huhhhhhhhh kalau belum tentu dia akan terima dr email then buat apa aku perlu bersusah payah mengusahakannya.

Staff tua mula campur tangan dengan berkata "you better go home and provide us with the statement or we cant do anything". Aku menjawab dengan nada lebih tegas "give me money to go home" staff muda berkata "we cant give you any money". Isk.. geram tapi masih boleh bersabar. "i wont go anywhere if you dont activate my card, i have no cash to live on". Aku sempat jeling pada Q yang panjang, semua memerhatikan ku yang sedang melakonkan watak berang ku di kaunter. Aku geram dan menjawab "i have accounts with you for almost 3 years and you block the card as you wish, everything is on the screen in front of you, check it, check as you need, what and which transaction that wonders you, please check!!" Dengan nada geram aku meninggikan suara tanpa menghiraukan mata2 yang galak memandangku tika itu.

Staff tua itu juga mula geram pada ku kerana kedegilan ku "we need to serve other people, could you please wait at the back and we come back to you later". Aku jawab, "NO! I wont go anywhere, settle my problem or i will be here the whole day". HUhhhhh.... habis sudah sabar yang ku simpan sedari tadi. Aku kena tegas dalam soal ini, jika tidak aku akan kembali kosong, tanpa duit dengan kad masih di block. Aku sungguh tidak faham, kenapa perlu statement kalau duit itu ditransfer dari luar negara. Ini bukan kali pertama aku menerima transfer, sudah berpuluh2 kali, tapi kenapa kali ini tetiba problem ini datang.

Staff muda masih terkebil2 memandangku, tidak tahu dan agak takut2 melihat suasana tegang tersebut. Aku kata lagi "you block my accounts when i was 100miles away from home without cash, is that the way you treat customers??". "Now tell me what is the problem? I received cash from home and you see from the statement on the screen, is that a lot of money? (sengaja aku tekan kan suara bila berkata is that a lot of money, sebab bagi ku duit sebanyak itu, tidak banyak mana pun, yang nk jadi problem sampai nak block sangat tuh, geram!!!). Staff tua sudah ambil alih, dia check accouns aku dan berbincang dgn staff muda. Kemudian staff muda mendail lagi kepada security department. Aku menjeling manusia yang sedang Q, ada yang sempat senyum2 pada ku, aku buat derk, malas menambah geram hati, kan tak pasal2 glamer aku kat situ.

Tiba2 staff muda menyuruh aku masuk kan kad ku pada slot mesin pengesahan kad, kemudian bertanya berapa jumlah duit yang aku perlukan. Beliau kemudian senyum pada ku dan memberitahu kad ku sudah di aktifkan kembali, sambil menghulur cash yang dikeluarkan. Aku tersenyum lega sambil mengucapkan terima kasih. Terdetik juga di hati ku.. aik itu saja.. semudah itu block kad org, semudah itu juga settle kan nyer? Huhhh.... memang nasib la nak kena pada aku agaknya. Bukan ada apa2 problem pun cuma aku memang terpilih untuk diuji. Sepanjang perjalanan balik ke GRI ligat otak ku berfikir, sebenarnya ini ujian dari ALlah, sebagai penghalang kepada ku untuk membeli Rav4 tersebut. Aku tahu aku tidak ada apa2 problem dengan pihak bank, tidak pernah sebelum ini aku ada apa2 problem.

Sampai di GRI aku melepaskan lelah di kerusi sambil termenung di depan pc ku. Tiba2 teringat janjiku untuk memaklumkan seller mengenai hal ini. Aku terus mencapai telefon dan menulis text "Hi,i was sick yesterday so didnt contact you. I just settled with the bank but sorry to cancel the Rav4 agreement.Too upset with the way being treated over my own money". Button send ku tekan dan..huuuuuuuuuuuuhhhh leganya terasa sebab sudah aku leraikan kekusutan yang melanda. Tiada lagi terikat dengan apa2 problem, now masa untuk focus kembali pada study yang sudah 2,3 hari ku tinggalkan. Bye Rav4, kau bukan ditakdirkan untuk ku, walau sebesar mana usaha ku untuk mendapatkan mu, tapi jika planning ku tidak sama dengan planning Allah, kau bukan terbaik dan pastinya tak akan menjadi milik ku... apakah kuasa yang ada pada diri manusia? kalau benda sekecil inipun tiada kuasa dalam tangan manusia untuk menentukannya, bagaimana harus seorang manusia merasa hebat dan bangga dengan dirinya. sungguh tidak layak seorang manusia melangkah dengan langkah sombong diri, bangga diri, merasa hebat, merasa kuat, apatah lagi merasa ada kuasa untuk dia menentukan segala sesuatu dalam kehidupan... sungguh tiada daya upaya melainkan dengan izin Mu ya Allah... aku redha atas segala ketentuan yang kau berikan pada ku kerana hanya Engkau yang Maha Mengetahui yang nyata dan tersembunyi...

No comments:

Post a Comment